Feeds RSS
Feeds RSS

Wednesday 30 October 2013

A Little from KPOP Fave Group

SS501

CN BLUE


B.A.P

BToB

EXO

VIXX

BToG (BToB Girl Cover) - Debut Stage

We Are BORN TO GREAT!

This is our debut stage at KNF 2013, 13-01-13 @ FCL Bandung. Please watch, comments, and keep support us! We will comeback as soon as possible! Gamsahamnida ^^



from left to right:
Rinik-Airu-Okta-L-Reres (top), Cindy-Mayu

@OFFICIALBTOG

Saturday 14 August 2010

One For Me ~Part 1~

One For Me
~Part 1~



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Author: Lulu Kyukey Apcary
Cast:

Park Ryeong Hee <= Lulu KyuKey Apcary

Shin Ryu Jin <= Febyani Alaisya Putri

Lee Jung Eun<= Laily Umairah Shawol

Choi Jae Young<= Ndrieleejaejin minhoyesungtaeyeonshawol

Kim Hye Ri<= Dwi Sari Oktaviani

Song Hae Yeon<= Yulia Kkhairunnisa

Kang Da Dang<= Aditya Rizki Rinaldi

Han Tu Jin<= Dwi Sapta Hari


BGM :

CN Blue - Loner

SS501 - A Song Calling For You

----------------------------------------------------------------------------------

wetoriya wetoriya daridiridara du~ wetoriya wetoriya daridiridara du~
wetoriya wetoriya sarange seulpeohago sarange nunmuljitneun wetori


“Hoaaahhhmmmmmmm….” Aku menguap setelah mendengar alarm hp-ku berbunyi. Segera kumatikan alarm yang mengganggu mimpi indahku itu. aku pernah mempunyai impian, ingin semua orang bisa ke sekolah, mengikuti pelajaran di sekolah, tanpa menganggu mimpi indah dalam tidurnya. Seandainya aku doraemon, atau jin dalam Aladdin, atau mungkin peri dalam film kartun anak-anak, pasti aku langsung menyihir keadaan agar bisa sesuai dengan keinginanku itu. tapi sayangnya, aku hanya seorang manusia yang setiap harinya hanya bisa menurut dengan keadaan dunia yang sudah ditakdirkan, yang menurutku sangat tidak adil ini.

TOK! TOK! TOK!
“ cepat mandi! Sudah jam 6! Bisa-bisa kau kesiangan lagi hari ini!” seru eomma dari luar kamarku. “Ne.” jawabku lemas. Aku sedikit kurang tidur. Tadi malam aku terlalu asyik menonton DVD drama yang baru kubeli kemarin. Aku baru tidur pukul 1 malam! Dan sekarang aku sudah harus bangun jam 6 pagi! Apa itu bisa dibilang adil?

Dengan malas, aku pun keluar kamar. Setelah mengambil handuk berwarna pink, aku pun masuk ke kamar mandi sambil terus menggosok-gosok mataku yang terus berair itu.
“Hoahhhhmmmm masih ngantuk banget….” Gumamku. Hanya dalam waktu 5 menit, aku pun keluar dari kamar mandi. Aku memang bukan gadis yang suka berlama-lama di kamar mandi hanya untuk mandi. Aku sering heran dengan teman-temanku yang sering berlama-ama di kamar mandi. Apa yang mereka lakukan di dalam? Aku saja setiap mandi tidak pernah menghabiskan waktu lebih dari 10 menit. Tapi teman-temanku mengatakan kalau mereka setiap mandi selalu menghabiskan waktu lebih dari 10 menit?!

“Cepet amat mandinya! Bersih gak?” Tanya seorang gadis yang langsung masuk ke kamar mandi, saat melihatku sudah keluar.
Dia adalah kakakku, nae eonni. Kelakuannya sangat beda jauhhhh denganku. Namanya Soo Yeon. Teman-teman di sekolahnya sering memanggilnya Jessica. Aku sempat heran dan tak bisa berhenti tertawa mendengar kakak yang memintaku untuk memanggilnya ‘Jessica’.



“Hahahahahahaha….” Aku terus tertawa terbahak-bahak. Sampai-sampai aku guling-guling di lantai saat mendengar kakak minta dipanggil ‘Jessica’.
“Ayolaahhhhh dongsaeng… teman-temanku memanggilku itu. besok mereka akan kesini, aku tak mau mendengarmu memanggilku ‘Soo Yeon’! Arasseo?” jelasnya. Aku masih terus tertawa. Sampai air mataku mulai menetes.
“hahaha… kenapa tiba-tiba jadi pengen dipanggil ‘Jessica’? hahaha Soo Yeon jadi Jessica…. Hahaha gaa nyambung!” kataku yang langsung pergi meninggalkan kakak.
“Aissshhh anak ini! Tunggu kau! Jangan lari!” kakak terus mengejarku.
“Ya! Kalian sudah besar, masih saja kejar-kejaran!” mama mencoba untuk meleraiku.
“Anak ini! Nyari masalah mulu!” adu kakak.
“Hahaha.. abis, kakak aneh banget! Masa mau dipanggil Jessica? Hahaha…” aku masih belum bisa menahan tawa.
“teman-teman di sekolahnya memiliki nama lain. dan kakakmu memilih nama Jessica.” Jelas Eomma.
“Mereka sama keluarganya juga suka dipanggil dengan nama lain mereka. katanya buat bawa Hoki juga.”
“Haha… kenapa harus Jessica? “ tanyaku yang sudah mulai berhenti tertawa.
“Kakak suka sama nama itu.” Kakak memegang kedua tanganku. “Kamu mau ya, panggil aku Jessica! Nanti kalau temen-temen aku ke rumah, kamu harus manggil aku Jessica, ya?”
“Hmmm… gimana nanti.”
“Ayolaaahhhhh… nanti aku turutin semua permintaan kamu, deh!”
“Permintaan aku Cuma satu, aku gak mau manggil eonni Jessica! Hahahahaha…”
“Arrrggghh eomma! Kenapa aku harus punya adik seperti ini?”
Mama mulai memandangku sedikit tajam.
“Ara…ara.”
“Nahhh gitu dong daritadi! Jadi, mulai sekarang, kamu harus terbiasa manggil aku Jessica! Arasseo?”
“Mulai sekarang?” Kakak mengangguk.
“Ayo coba!”
“Jess… Jjjess.. jjjes..”
“Ya! Itu terdengar seperti bunyi kereta!”
“Jessi…Jess…Jessica eonni!” aku mempercepat bicaraku karena sangat sangat tidak mau memanggil kakakku Jessica.
“Ahahaha gitu dong! Gomawo adikku sayaaannggg… cup!” kakak mencium pipiku. aku bergidik dibuatnya.
“Cheonmaneyo Soo Yeon eonni!”aku langsung lari ke kamar dan mengunci pintu. Karena aku yakin kakak langsung mengejarku tadi.
----------------------------------------------------------------
Setelah selesai memakai baju, kulihat diriku di cermin. Hhhhh… apa style-ku ini aneh? rambut pendek berwarna coklat, tanpa ada satupun hiasan rambut yang menempel. Anting berbentuk tengkorak, kalung pink bergambar lambing Barbie. Aneh bukan?

Aku pun sampai di sekolah. 15 menit lagi masuk kelas. bisa dibilang, aku cukup telat datang ke sekolah. Teman-temanku biasa datang 30 menit sebelum masuk kelas, sedangkan aku…
“Ya!” panggil seseorang di belakangku. Aku sudah mengenal suaranya. Dia Key. Kakak kelasku sekaligus sahabatku. Aku pun menoleh ke belakang.
“Baru dateng?” aku mengangguk. “Hah?”
“Wae?”
“sebentar lagi masuk kelas!”
“Terus? Belum kesiangan, kan?”
“Itu sudah bisa dikategorikan kesiangan!”
“Yang penting bel masuk belum bunyi. Itu prinsipku.”
“Hhhhhh…” Key menarik napas panjang. “Seharusnya kau datang lebih pagi!”
“Sirheo.” Aku pun meninggalkannya dan langsung masuk kelas.

Key adalah kakak kelas pertama yang dekat denganku. Awalnya, hanya karena aku dan dia kesiangan, dan kami dihukum bersama-sama. Dari situlah,kami mulai dekat sebagai kakak beradik. Sama-sama satu profesi denganku, yaitu menjodohkan teman-teman! Hahaha… itulah pekerjaanku dengan Key. Membantu teman-temanku yang susah melakukan PDKT, atau memang sudah lama menjomblo dan ingin mencari pacar.

“Udah kayak reality show cari jodoh kita!” kata Key. Aku mengangguk.
“Kapan-kapan kita harus ngasih harga oppa!”
“Hahaha… kita kayak gini kan niatnya beramal.”
“Oia,,, hehehe lupa.”
----------------------------------------------------------------
KRIIIINNNNGGGGGGG!

Bel istirahat pun berbunyi. Banyak anak yang pergi keluar kelas. tapi tidak denganku.
“Gak jajan?” tanya Jung Eun. Aku menggeleng.
“Males.”
“Kalo kamu?” tanyanya pada Ryu Jin.
“Nggak. Aku bawa bekal dari rumah.”
“Kamu?”
“Nggak juga. hehehe…” jawab Jae Young dengan nyengirnya.
“Aigoo~ jadi siapa yang mau mengantarku jajan ke kantin?”
“Minta tolong pacarmu saja!” usulku.
“Males ke kelasnya.”
“Di sms?”
“Ga punya pulsa.”
“Beuuuhhh….”
Mereka adalah teman sekelasku, sekaligus sahabatku. Mereka lah yang menjadi teman untukku berbagi cerita, sekaligus menjadi korban-korban pelampiasanku jika sedang emosi. Pernah aku bertanya, mengapa mereka ingin jadi temanku. Dan jawabannya adalah:
Ryu Jin: Gwaenchanha, itung-itung aku melatih mentalku…hehehe
Jung eun: Hahaha… aku dari sejak SD sudah memiliki banyak teman yang lebih galak darimu.
Jae Young : Hmm… aku gak nganggap kamu galak, kok!
Da Dang : Hahaha.. kalo kamu marah, aku juga kan ikutan marah…
Tu Jin : hmm… hihihihi aku takut sih kamu marah (kuberikan kepalan tanganku) ehehe… gaa kok, kamu baek..hehehe

“Kalian gak jajan?” tanya Jung Eun. Da Dang dan Tu Jin menggeleng.
“Aisshhh… lama-lama aku bisa gilaaaaa karena lapaaarrrrr!” gerutu Jung Eun.

“Ya!” seru seseorang di depan pintu.
“Sunbae!”
“Hohoho… tidak pergi ke kantin?” tanya Jung Min.
“Padahal di kantin ada makanan baru… nyammm nyammm.. rasanya juga lumayan enak.” Hyun Joong terus melahap makanan yang baru saja dibelinya.
“Hwaaaa tuhh kan, kenapa tidak ada yang mau mengantarku ke kantin?!”
“hehehe…nasibmu.” ejekku.
“Mana anak buahmu itu?” tanya Hyun Joong yang masih melahap makanannya.
“Anak buah?” tanyaku.
“Iya, anak 2-8 itu.”
“Hahahaha…” tawaku. “Bagaimana bisa Sunbae menyebut Key oppa dengan sebutan ‘anak buah’ku?”
“Karena dia selalu ada mengikutimu kemanapun kau pergi. Jadi aku anggap dia adalah anak buahmu.”
“hahaha.. mana mungkin aku menjadikan seorang sunbae sebagai anak buahku. Paling-paling aku hanya akan menjadikannya pengikutku saja.”
“Itu sama saja!”
“hehehe…”

La la la la la
Neol bureuneun noraega, ireon noraega
La la la la la


Ponselku berbunyi. Tanpa melihat namanya saja aku sudah tahu siapa yang menelfonku. Sebelum ketekan tombol ‘answer’, kujauhkan letak ponsel dari telingaku, karena aku yakin setelah kutekan tombol ‘answer’…
“EOMMA!” seru seseorang di seberang sana. Aku menarik napas panjang.
“Mwo?” tanyaku yang mulai memperdekat letak ponselku.
“Cepat kesini!”
“Ya! Bagaimana kau berani menyuruh orang yang kau panggil eomma seperti itu?!”
“Hehehe… pokoknya aku tidak mau tahu! Hye Ri juga sedang ada disini. Cepatlah KESINI!” aku sedikit menjauhkan letak ponselku lagi.
“Ara, ara.”
“Gomawo eomma.”
“Mm.”

hhhh… dasar anak ini…

“Nugu?” tanya Jung Min.
“Aku pergi dulu. Anakku memanggilku ke kelasnya. Annyeong!” aku pun pergi.

“Sejak kapan dia punya anak?” tanya Hyun Joong.
“Sejak tadi.” Jawab Jung Min dengan ekspresi dinginnya.

Aku pun pergi ke kelas anakku itu. namanya Hae Yeon. Mungkin terdengar aneh, mengapa aku memanggilnya anak, dan dia memanggilku eomma? Itu semua terjaid karena aku dan dia sering bersama, dan dia menghormatiku dan menjadikanku seseorang yang menjadi tempatnya bersandar. Karena hal yang tidak aku sadari itu, orang-orang sering memanggil kami pasangan Ibu dan Anak. Jadilah dia memanggilku eomma, dan terpaksa aku memanggilnya ‘anak’.
Selama di perjalanan menuju kelas Hae Yeon, aku terus memainkan ponselku, tanpa melihat ke arah depan. dan tanpa aku prediksikan sebelumnya,,,
BRUUUKK!

Tak sengaja kutabrak seseorang di depanku. Tapi aku mendengar suara “Aigo~!” sebanyak 3 suara. Kemungkinan orang itu memliki 3 suara sekaligus, atau mungkin dia memiliki 3 roh didalam tubuhnya, sehingga suaranya menjadi 3 suara.
Dan ternyata semua prediksi itu salah! Setelah kulihat orang yang kutabrak..
“Nuguyo?! Beraninya kau menabrakku seperti itu!” bentakknya. Aku sama sekali tidak tertarik untuk mengubah ekspresiku menjadi ketakutan.
“Ya! Mengapa kau diam saja?!” salah satu temannya mulai ikut membentakku.
“Kau dengar tidak? Kau harus minta maaf padanya!” seru yang satunya lagi.
Sebenarnya, orang yang kutabrak tadi hanya 1 orang, tapi memiliki 2 jelmaan orang yang ikut merasakan sakitnya jatuh saat menabrakku. Aku sempat tahu, anak ini memang sombong dan so’ menguasa, karena pacarnya yang katanya sangat melindunginya. Tapi katanya, mereka kini sudah putus.
“Kau takut, huh?” tanyanya lagi sambil mendorong salah satu pundakku.
“apa ekspresi yang menggemaskan ini terlihat ketakutan?” jawabku dengan menunjuk mukaku yang sedang dalam ekspresi se-dingin mungkin.
“Ya! Kau berani seperti itu padaku?”
“Ne. Aku sangat berani!” aku mulai menaikkan sedikit kepalaku.
“Ya! Kau ini siapa?!” tanyanya lagi.

“Joneun…” kubenarkan letak dasiku dengan bangga, “Park Ryeong Hee imnida.”

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Free MusicNotes Cursors at www.totallyfreecursors.com